Album Review: DAY6 - The Book of Us : The Demon

DAY6 kembali merilis mini-album bertajuk "The Book of Us : The Demon" pada tanggal 11 Mei 2020. "The Book of Us : The Demon" merupakan mini-album keenam dan seri ketiga dari seri "The Book Us" setelah sebelumnya diikuti oleh "The Book of Us : Gravity" dan "The Book of Us : Entropy". Mini-album ini berisi delapan lagu yang di antaranya:
  1. Day and Night (해와 달처럼)
  2. Zombie
  3. Tick Tock
  4. Love Me or Leave Me
  5. STOP (때려쳐)
  6. 1 to 10
  7. Afraid
  8. Zombie (English Ver.)
(foto: twitter)

Bagi yang belum tahu, DAY6 merupakan band rock yang berasal dari Korea Selatan. DAY6 dibentuk oleh JYP Entertainment dan debut pada tahun 2015. Grup band ini terdiri dari lima member: Sungjin (leader, main vocalist, rhythm guitarist), Jae (lead guitarist, lead vocalist), Young K (bassist, lead vocalist), Wonpil (synthesizer, keyboardist, lead vocalist), dan Dowoon (drummer).

Sebenarnya, saya telat menulis album review ini karena memang waktu itu enggak tahu kenapa agak ragu mau ditulis atau enggak. Tapi, akhirnya, saya tulis juga setelah mengumpulkan niat walaupun sudah telat banget. Di album review kali ini, saya enggak menampilkan foto unboxing lagi karena saya memang belum beli albumnya sampai saat ini dan juga ada alasan tertentu. Selain itu, saya bakal menghapus bagian detail album fisik yang di postingan album review sebelumnya saya selipkan di tengah-tengah tulisan.

Kembali ke mini-album DAY6, konsep dari "The Book of Us : The Demon" ini berdasarkan teori Maxwell's Demon. Saya enggak begitu mengerti tentang teori Maxwell's Demon ini karena saya memang lemah dalam fisika. Tapi, yang saya baca dari Wikipedia, Maxwell's Demon merupakan thought experiment yang dibuat oleh fisikawan bernama James Clerk Maxwell.

Dalam thought experiment, demon atau iblis mengendalikan pintu kecil di antara dua kamar gas. Saat molekul gas individu mendekati pintu, iblis dengan cepat membuka dan menutup pintu sehingga hanya molekul cepat yang dilewatkan ke dalam salah satu bilik, sementara hanya molekul lambat yang dilewatkan ke yang lain. Karena molekul yang lebih cepat yang lebih panas, perilaku iblis ini menyebabkan satu ruang memanas dan yang lainnya menjadi dingin, sehingga mengurangi entropi dan melanggar hukum kedua termodinamika.

Kalau kita anggap teori itu sebagai hubungan manusia, iblis di sini berperan dalam berinteraksi dengan manusia dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan sosial. Salah satu member, Jae, juga mengatakan kalau hal tersebut berkontribusi pada bagian negatif dari hubungan manusia yang merupakan kebalikan dari positif.

Review Lagu
  1. Day and Night (해와 달처럼) - Lagu pertama di mini-album ini adalah "Day and Night". Lagu ini terdengar lumayan upbeat. Suara synth yang mirip dengan suara paduan suara pun menjadi pembuka lagu ini. Yang saya senang dari lagu ini adalah Dowoon mendapat bagian menyanyi walaupun harus berbagi dengan Wonpil. Setelah saya baca terjemahan dari liriknya, saya rasa "Day and Night" punya lirik yang menarik. Lagu ini membahas tentang pertentangan yang terjadi, seperti panas dan dingin, semakin dekat tapi hilang dari pandangan, naik dan turun, matahari dan bulan, dan lain sebagainya. Seolah-olah seseorang dan pasangannya seperti enggak bisa berada di "halaman" yang sama supaya hubungan mereka bisa berjalan.

  2. Zombie - Title track untuk mini-album kali ini adalah "Zombie". Kalau dilihat dari judulnya, mungkin sebagian orang bakal mengira lagu ini upbeat banget. Tapi, sebenarnya, lagu ini lumayan slow dan ber-genre rock-ballad. "Zombie" menceritakan tentang seseorang yang menjalani hidupnya dengan rutinitas yang sama setiap harinya dan karena itu dia mulai menjadi seperti "zombie" (punya pikiran dan hati yang kosong dan berjalan tanpa tujuan). Lagu ini juga merupakan lagu yang penuh harapan; mengharapkan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini.

    Saya yakin lagu ini banyak dirasakan oleh orang-orang termasuk saya. Saya merasa lagu ini adalah curhatan hati saya selama saya menjalani hidup. Pertama kali mendengar lagu ini, saya sempat menangis karena mungkin terlalu mendalami lagu dan liriknya. Saya suka banget lagu yang punya makna tentang hidup seperti lagu "Zombie" ini.



  3. Tick Tock - Awalnya, saya mengira "Tick Tock" bakal menjadi lagu yang upbeat dan "ceria". Tapi, perkiraan saya ternyata salah. Lagu ini masih ber-genre sama dengan "Zombie", rock-ballad. Lirik lagu ini pun lumayan sedih. "Tick Tock" menceritakan tentang akhir dari sebuah hubungan. Ada momen dimana sudah enggak ada lagi yang harus dibicarakan dan semua rasa cinta menghilang. Ingin mengakhiri semuanya, tapi enggak ada yang mau bicara. Jadi, hanya suara jam (tick tock) yang terdengar karena keadaan sunyi (enggak ada yang mau bicara).

  4. Love Me or Leave Me - Kebalikan dari "Tick Tock", saya mengira lagu ini bakal menjadi lagu yang slow dan ternyata saya salah lagi. Lagu ini upbeat dan rock banget walaupun di bagian awal lumayan slow. Sesuai judul lagunya, "Love Me or Leave Me" menceritakan tentang seseorang yang meminta untuk jujur dan memutuskan untuk tetap bersamanya atau meninggalkannya.

  5. STOP (때려쳐) - Diawali dengan suara riff gitar listrik, saya sudah tahu kalau "STOP" bakal menjadi lagu yang rock banget. Saya rasa suara riff gitar listrik tersebut menjadikan lagu ini berkesan. Dari musiknya pun DAY6 seperti memberi sinyal kalau mereka "enggak main-main". Seperti yang digambarkan lewat liriknya di mana seseorang sudah cukup dengan kebohongan dan alasan yang enggak konsisten yang dikatakan oleh pasangannya. 

  6. 1 to 10 - Di lagu "1 to 10" ini masih terasa "rock banget"-nya sama seperti lagu-lagu sebelumnya. Yang saya suka dari lagu ini adalah beat drum dan riff gitarnya. Kalau untuk liriknya, lagu ini menggambarkan tentang menjauh dari rasa patah hati untuk menyatakan cinta kepada pasangannya.

  7. Afraid - Lagu kedua terakhir dari mini-album ini, "Afraid", terdengar mellow dan emosional. Terlihat dari liriknya yang menggambarkan tentang seseorang yang khawatir kalau orang terdekatnya menjadi seperti dia karena rasa enggak amannya (insecurity). Perpaduan melodi gitar akustik dan piano, riff gitar listrik dan drum serta vokal dari para member bisa membawa para pendengarnya merasakan rasa emosional dalam lagu ini.

  8. Zombie (English Version) - Lagu penutup dari mini-album ini adalah "Zombie" versi Bahasa Inggris. Lagu ini bukan terjemahan dari "Zombie" versi Bahasa Korea. Makna dari kedua lagunya masih sama hanya ditulis ulang dengan Bahasa Inggris.
Secara keseluruhan, "The Book of Us : The Demon" merupakan mini-album yang unik dari segi konsep dan bermakna dari segi lirik lagu. Sebagai informasi tambahan, semua lagu di mini-album ini ditulis dan di-compose oleh member DAY6 sendiri. Kalau saya boleh kasih nilai dari 1 sampai 10, mungkin saya bakal kasih nilai 9. Jadi, bagi kalian yang suka musik rock, "The Book of Us : The Demon" sudah pasti cocok dimasukan ke dalam playlist kalian.

The last but not least, semangat untuk DAY6!

Komentar